Mencari  suasana alam bersejarah yang penuh dengan romantisme dan exotisme pemandangan alam berpadu dengan situs purbakala adalah Candi Ratu Boko tepatnya. Terletak 2 Km ke arah selatan Candi Prambanan, 18 Km ke timur dari pusat kota Yogyakarta. Ratu Boko ini terletak di atas bukit yang merupakan kelanjutan pegunungan seribu seluas sekitar 250.000m2 dengan ketinggian kurang lebih 195.97 m.

Sejarah Candi Ratu Boko

Berdasarkan prasasti dari Rakai Panangkaran tahun 746-784 M, Kawasan situs Ratu Boko ini disebut sebagai Abhayagiri Wihara. Abhaya berarti tidak ada bahaya, giri berarti bukit, sedangkah Wihara berarti Asrama. Sehingga arti dari Abhayagiri Wihara adalah asrama para Bikshu yang terletak di atas bukit yang penuh kedamaian.

Candi Boko ini biasa disebut dengan Keraton Ratu Boko. Nama Kraton berasal dari Ka- Da- Tu-An yang artinya tempat sebagai Istana Raja, Ratu berarti Raja. Sedangkan Boko berarti bangau. Nah, pengertian ini kemudian menimbulkan pertanyaan, siapakah yang kiranya disebut sebagai raja Bangau itu, apakah nama seorang tokoh atau kah nama seekor burung yang selalu hinngap di kawasan perbukitan ratu Boko.

Sebelumnya pernah ada FDK Bosch yang mengadakan penelitian setelah  sebelumnya menemukan reruntuhan kepurbakalaan di atas bukit Ratu Boko. Tokoh yang menemukan situs tersebut bernama Van Boeckholth pada tahun 1970.Dan Penelitian tersebut diberi Judul Keraton Van Ratoe Boko sehingga situs kepurbakalaan yang berada di atas bukit Ratu Boko dinamankan Kraton Ratu Boko.

Tidak hanya berwisata sejarah saja, tetapi wisatawan juga dapat menikmati indahnya Boko Sunset di sore harinya. Karena indahnya pemandangan di atas bukit hijau, maka tempat ini biasa digunakan untuk moment Pre Wedding dengan background alam dan pemandangan Jogjakarta dilihat dari atas. Selain itu Trekking dengan zona yang menarik akan membuat anda serasa berada di abad ke 8 di Kraton ratu Boko yang mistis.