Rental Mobil Jogja harga murah termasuk bahan bakar & driver/sopir
Mencicipi Oseng Mercon, Kuliner Pedas Khas Yogyakarta

Mencicipi Oseng Mercon, Kuliner Pedas Khas Yogyakarta

Siapa bilang masakan Jogja didominasi rasa manis saja? Bagi para penggila rasa pedas, silahkan merapat di Warung oseng – oseng Mercon Bu Narti yang berlokasi di Jl.  KH. Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Warung ini buka hanya pada malam hari yang menyajikan masakan super pedas yang pasti bisa memuaskan bagi anda penggila masakan pedas.

Nama Oseng-oseng Mercon dipilih karena makanan yang satu ini menghasilkan sensasi rasa pedas yang spektakuler. Setelah disajikan dari aromanya saja sudah memberi kesan bahwa makanan ini memang “panas” karena bau cabai rawit yang begitu terasa.

Awal Mula Dinamakan Oseng Mercon

Awalnya, kata mercon sendiri dipopulerkan budayawan MH Ainun Najib alias Cak Nun, saat menikmati pedasnya masakan ini. Kala itu, racikan bumbunya telah membuat mulut Cak Nun seperti mau meledak. Maka, ia bilang bahwa makanan ini seperti mercon yang meledak di mulutnya.

Sejak itu, masakan pedas fenomenal ini populer dengan sebutan oseng-oseng mercon. Ternyata, resep masakan yang berawal dari  coba-coba ini semakin diminati konsumen. Terbukti, makanan ini mampu membuat para pelanggan ketagihan meski wajahnya harus berkeringat dan merah padam karena kepedasan.

Usaha warung makan ini digeluti oleh Bu Kardi sejak tahun 1965. Ia memperkenalkan resep hasil kreativitasnya sendiri dengan mengolah sisa daging sapi (tetelan). Bumbu yang digunakan merupakan campuran berbagai rempah alami, seperti cabai rawit, daun salam, lengkuas, merica, garam, bawah, gula merah, dll. Akhirnya, setelah bereksperimen dengan paduan bumbu, terciptalah kuliner oseng mercon ini. Siapa sangka langsung menjadi primadona khususnya bagi para pecinta rasa pedas. Warung Bu Kardi telah diwariskan pada puterinya, Bu Narti.

Bahan Baku Oseng-Oseng Mercon

Bahan dasar utama Oseng-oseng Mercon adalah daging sapi yang diracik dengan menggunakan resep pedas dari cabai rawit dengan perbandingan daging 5 dan cabai 1, bawah merah, bawang putih, lengkuas, daun salam dan garam. Namun seperti masakan Jogja pada umumnya rasa manis tetap sedikit terasa pada oseng-oseng mercon ini namun tidak sebanding dengan rasa pedasnya.
Empuknya daging serta gurihnya bumbu membuat lidah pelahap oseng-oseng terus bergoyang meski suhu tubuh menjadi panas akibat pedas yang dihasilkan. Kata bledek, halilintar, atau pedas gila mungkin tepat untuk mewakili rasa pedas masakan ini. Warung Bu Narti ini sangat populer, dia mengatakan bisa menjual Oseng-Oseng Mercon sebanyak 200 porsi dalam semalam, bahkan jika musim liburan, porsi tersebut bisa mencapai dua kali lipat.

Penasaran ingin mencoba?  Silahkan kunjungi warung Bu Narti Jogja yang berlokasi di Jl. KH Ahmad Dahlan Yogyakarta ini, setiap harinya warung ini buka pada pukul 5 sore hingga 11 malam. Harga yang tawarkan pun cukup terjangkau sekitar Rp 13.000 per porsi.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *